WASHINGTON, Oct. 03, 2022 (GLOBE NEWSWIRE) -- Veteran pemimpin kesehatan publik, Anuradha Gupta, yang memelopori sejumlah besar prakarsa global yang sukses untuk meningkatkan kesehatan wanita dan anak-anak, serta mendorong akses dan pengambilan vaksin, bergabung dengan Sabin Vaccine Institute sebagai Presiden Imunisasi Global. Rekam jejak Gupta dalam menciptakan dan melaksanakan solusi kreatif untuk mengatasi tantangan kesehatan yang tampak sulit dihadapi, terutama sangat penting pada saat ini, karena imunisasi masa kanak-kanak penyelamat kehidupan sedang mengalami penurunan terbesar selama dekade ini, yang didorong terutama oleh pandemi.
Gupta datang ke Sabin setelah bekerja delapan tahun dengan Gavi, Vaccine Alliance, tempat beliau memegang jabatan sebagai Deputy CEO dan memimpin upaya memusatkan kebijakan, program, dan kemitraan di sekitar ekuitas vaksin, gender, dan masyarakat. Beliau juga merintis konsep anak-anak zero-dose—anak-anak yang tidak menerima dosis tunggal vaksin paling dasar—dan menggerakkan upaya menciptakan model baru kemitraan tingkat negara.
“Anuradha Gupta adalah tambahan pemimpin kunci terhadap tim manajemen eksekutif Sabin pada saat akses dan ekuitas vaksin, dan juga misinformasi, masih menjadi tantangan besar di seluruh dunia,” ujar Amy Finan, CEO Sabin. “Pendekatan visioner, keahlian, dan komitmen mendalam Anuradha terhadap orang-orang yang kami layani akan membantu membuat perubahan besar terhadap laju vaksinasi global.”
Gupta mengatakan, beliau bersemangat atas perannya dan akan menggunakan pengalaman luasnya untuk memajukan pendekatan inovatif demi meningkatkan akses dan penerimaan vaksin. “Ini momen pencapaian yang penting bagi imunisasi, dan kami harus memastikan bahwa vaksin tetap menjadi terdepan dan pusat agenda kesehatan publik global”, ucap Gupta. “Masih ada begitu banyak yang harus dilakukan untuk memperkenalkan, meningkatkan jumlah, dan menyebarluaskan rangkaian vaksin lengkap, dan Sabin akan menjadi katalis yang andal untuk upaya sangat penting ini”.
Sebuah laporan PBB mencatat bahwa pada tahun 2021, 25 juta bayi melewatkan satu atau lebih dosis vaksinasi rutin untuk penyakit seperti campak, difteri, dan batuk rejan. Hampir 18 juta anak-anak tersebut, kebanyakan di negara berpenghasilan rendah, adalah zero-dose, yang membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap penyakit menular mematikan dan lemah-lurus (debilitating), dan juga, memacu ketakutan atas kemunculan kembali penyakit seperti polio dan campak di negara non-endemi.
“Berjuang melawan dan memberantas polio di India dengan vaksin oral yang dikembangkan oleh Dr. Sabin adalah bagian tak terlupakan dari perjalanan kesehatan publik saya”, Gupta mengingat kembali. “Jadi, saya sangat gembira untuk bergabung dengan institusi yang berdedikasi dalam memajukan warisan Dr.Sabin, dengan memanfaatkan kekuatan penuh vaksin untuk menyelamatkan nyawa”.
Di bawah kepemimpinan Gupta, Gavi memenangkan banyak penghargaan dan meluncurkan kerangka kerja baru untuk keterlibatan mitra yang telah membantu memperkuat kepemilikan negara atas program yang didukung Gavi dan meningkatkan kebertanggungjawaban atas hasil. Pencapaian ini berkontribusi atas diterimanya Penghargaan Layanan Publik Lasker-Bloomberg pada tahun 2019 oleh Gavi karena menyediakan akses berkesinambungan terhadap vaksin masa kanak-kanak di negara-negara paling miskin di dunia.
“Kesediaan Gupta untuk memperluas jangkauan agar termasuk pemain global dari berbagai sektor perlu dikagumi dan telah meningkatkan hasil secara mencolok di banyak negara tersebut”, kata Dr. Regina Rabinovich, MD, MPH, ketua Badan Perwalian Sabin. “Kerja Anuradha memberi contoh komitmen Sabin dalam mendukung solusi berdasarkan bukti terhadap imunisasi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, serta dalam membangun kemitraan yang memberi dampak jangka panjang di tempat-tempat tersebut”.
Prakarsa terbaru Gupta untuk berfokus pada anak-anak yang belum menerima vaksinasi tunggal adalah langkah yang sangat berani karena ambisi dan cakupannya. Beliau merupakan kekuatan pemandu dibalik $500 juta Equity Accelerator Fund Gavi, yang termasuk program inovatif ditujukan untuk menjangkau anak-anak zero-dose di daerah konflik dan daerah yang mengalami kekeringan di wilayah Sahel dan Tanduk Afrika.
Gupta menunjukkan bahwa anak-anak yang kehilangan vaksinasi tunggal menyumbang setengah jumlah kematian yang dapat dicegah vaksin, dan bahwa menargetkan populasi ini dapat mengubah keadaan untuk mengurangi wabah penyakit dan meningkatkan keamanan kesehatan secara keseluruhan.
“Anak-anak ini tinggal dalam masyarakat yang sering kali menghadapi berbagai kekurangan, sehingga kami harus mencari cara menghubungkan mereka dengan imunisasi pertama mereka, jika tidak mereka akan kehilangan peluang atas masa depan yang sehat”, kata Gupta. “Program Imunisasi Zero Dose melampaui vaksinasi rutin untuk menghubungkan keluarga dengan layanan kesehatan kritis dan layanan kemanusiaan lain, dengan berkonsultasi dengan masyarakat, pemerintah, dan kelompok kunci lainnya”.
Sebelum bekerja di Gavi, Gupta menjabat sebagai Direktur Misi di National Health Mission India, tempat beliau berperan utama dalam upaya India memberantas polio, mengurangi kematian ibu dan anak, menurunkan tingkat kesuburan dan menghidupkan kembali layanan kesehatan primer. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Pengarah Panggilan untuk Bertindak bagi Kelangsungan Hidup Anak-Anak (Child Survival Call to Action), yang dipimpin bersama oleh Grup Pemangku Kepentingan untuk London Summit 2012 tentang Keluarga berencana dan sebagai anggota Kelompok Referensi Keluarga Berencana 2020.
Gupta bergelar MBA dari Universitas Wollongong di Australia dan menerima pendidikan eksekutif dari Bidang Kepemerintahan John F. Kennedy di Universitas Harvard, Bidang Bisnis Stanford dan Bidang Kewarganegaraan dan Hal Ikhwal Publik Maxwell di Universitas Syracuse. Pada tahun 2015, beliau dipilih sebagai “300 Pemimpin Wanita dalam Kesehatan Global” oleh Pusat Kesehatan Global di Graduate Institute of International and Development Studies. Beliau dinobatkan sebagai sepuluh wanita paling berpengaruh pejabat IAS dalam buku yang baru-baru ini dirilis—Indian Administrative Service (Pelayanan Administratif India) atau umumnya disebut IAS adalah pelayanan masyarakat berstandar tinggi India.
Pada tahun 2021, Gupta menerima Penghargaaan Alumni Universitas Wollongong untuk Dampak Sosial. Beliau juga menerima anugerah penghargaan masyarakat tertinggi untuk layanan publik oleh Presiden Republik Demokratik Kongo dan medali Cross of Labour dari Presiden Laos untuk kontribusinya terhadap kesehatan rakyat di negara tersebut. Pada bulan September 2022, beliau menerima penghargaan Advance Global Australian Award, sebagai pengakuan atas dampak global berbagai pencapaian beliau.
Tentang Sabin Vaccine Institute
Sabin Vaccine Institute adalah pendukung terdepan untuk perluasan akses dan penerimaan vaksin secara global, yang memajukan penelitian dan pengembangan vaksin, dan memperkuat pengetahuan dan inovasi vaksin. Dengan membuka potensi vaksin melalui kemitraan, Sabin telah membentuk ekosistem kuat yang terdiri dari para pemberi dana, inovator, pelaksana, praktisi, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan publik untuk memajukan visinya tentang masa depan yang bebas dari penyakit yang dapat dicegah. Sebagai lembaga nirlaba dengan lebih dari dua dekade pengalaman, Sabin berkomitmen menemukan solusi jangka panjang dan memperluas manfaat penuh vaksin kepada semua orang, tanpa memandang siapa mereka atau tempat mereka tinggal. Di Sabin, kami percaya akan kekuatan vaksin untuk mengubah dunia.
Untuk informasi selengkapnya, kunjungi http://www.sabin.org dan ikuti kami di Twitter @SabinVaccine.
Kontak media
Rajee Suri
rajee.suri@sabin.org
Foto yang menyertai pengumuman ini tersedia di https://www.globenewswire.com/NewsRoom/AttachmentNg/a2bfd118-42e2-4ff5-b2c1-92fd13e316cf