Surat terbuka yang didukung PBB - termasuk penanda tangan Gillian Anderson dan Forest Whitaker - menyerukan kepada semua pemerintah untuk mengatasi krisis kekerasan meresahkan yang berdampak pada 1 dari 2 anak di seluruh dunia


LONDON, Sept. 17, 2024 (GLOBE NEWSWIRE) -- Penyintas, ahli, dan advokat dari seluruh dunia sedang meluncurkan upaya global untuk menangani isu kekerasan yang mengejutkan terhadap anak.

Mereka hari ini [17 September] telah merilis surat terbuka yang menuntut adanya tindakan mendesak dari para pemimpin dunia menjelang Konferensi Tingkat Menteri Global pertama tentang Penghentian Kekerasan terhadap Anak yang digelar di Kolombia pada bulan November ini.

Para tokoh publik termasuk aktor, kreator, dan penulis Calle & Poché, Forest Whitaker, Gillian Anderson, Shudu Musida, dan Will Poulter telah menambahkan nama mereka ke surat, yang telah dikoordinasikan oleh Project Everyone serta didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari dua anak dari semua anak di seluruh dunia - di atas 1 miliar - mengalami kekerasan setiap tahunnya, mulai dari pelecehan seksual dan kekerasan geng hingga perkawinan anak dan pekerja anak.

Sejumlah penyintas yang pernah mengalami kekerasan sewaktu kecil telah bergabung dengan advokat ternama, bersama ahli terkemuka seperti spesialis trauma, Bessel van der Kolk, aktivis hak anak, Hina Jilani, dan Putri Mabel van Oranje, serta peraih Hadiah Nobel Perdamaian, Dr. Denis Mukwege.

Dengan meningkatkan kepedulian, surat ini berupaya menginspirasi tindakan mendesak serta mendorong perubahan baik di tingkat lokal maupun global. Kelompok ini menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk memanfaatkan momen Konferensi Tingkat Menteri mendatang untuk fokus pada strategi penting serta memastikan layanan respons dan dukungan dapat diakses secara universal oleh setiap anak yang membutuhkan.

Surat terbuka yang kuat ini menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk hadir dalam konferensi Kolombia serta menyatakan ikrar yang nyata dan inovatif yang sesuai dengan skala dan tingkat keparahan krisis.

Bukti menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kekerasan terhadap anak dapat secara signifikan dikurangi. Negara-negara yang menerapkan strategi berbasis bukti dapat melihat adanya pengurangan kekerasan hingga sebesar 50%.

Dr. Etienne Krug, Direktur di Departemen Determinan Sosial Kesehatan di Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan:

“Setengah dari semua anak rentan mengalami tindakan kekerasan yang kejam setiap tahunnya. Meski demikian, isu ini tidak menerima perhatian, pendanaan, atau prioritas yang semestinya didapatkan di dalam politik. Bukti Menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak dapat dicegah. Pemerintah di seluruh dunia sekarang harus menangkap peluang penting ini untuk mewujudkan perubahan bagi 1 miliar anak yang mengalami bahaya di planet ini setiap tahunnya."

Baca surat selengkapnya DI SINI.

Foto yang menyertai pengumuman ini dapat diakses di https://www.globenewswire.com/NewsRoom/AttachmentNg/d27bb52e-4d96-4ac7-a7c8-47c20b28ac2c

 

Coordonnées